Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Ini Alasan Peringatan HDI Di Bangkalan Belum Bisa Terlaksana

| Desember 05, 2024 WIB |


Bangkalan, Treenews.id - Hari Disabilitas Internasional, yang diperingati setiap tanggal 3 Desember, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran global mengenai isu-isu yang dihadapi oleh orang dengan disabilitas serta mempromosikan hak-hak mereka. Peringatan hari ini juga berfungsi untuk mengingatkan dunia tentang pentingnya inklusi sosial, aksesibilitas, serta pemberdayaan orang dengan disabilitas agar mereka dapat berpartisipasi sepenuhnya dalam kehidupan masyarakat.

Pada tahun 2024, makna peringatan Hari Disabilitas Internasional akan mencakup berbagai aspek, antara lain:

1. Kesetaraan dan Hak Asasi Manusia: Hari ini mengingatkan pentingnya memberikan kesempatan yang setara bagi semua orang, tanpa memandang kondisi fisik atau mental mereka. Ini termasuk akses ke pendidikan, pekerjaan, transportasi, dan layanan kesehatan.

2. Aksesibilitas: Salah satu isu utama adalah menciptakan lingkungan yang ramah bagi penyandang disabilitas, baik itu di ruang publik, infrastruktur, teknologi, maupun di tempat kerja. Aksesibilitas yang lebih baik membantu orang dengan disabilitas untuk menjalani kehidupan yang lebih mandiri dan bermartabat.

3. Pemberdayaan: Peringatan ini juga menyoroti pentingnya memberdayakan orang dengan disabilitas, memberikan mereka peluang untuk berkembang, berkontribusi, dan memiliki suara dalam keputusan-keputusan yang mempengaruhi hidup mereka.

4. Meningkatkan Kesadaran dan Pendidikan: Dengan mengedukasi masyarakat tentang disabilitas, diharapkan dapat mengurangi stigma dan diskriminasi yang sering kali menghalangi partisipasi aktif penyandang disabilitas dalam berbagai bidang kehidupan.

Dengan memperingati Hari Disabilitas Internasional, kita diingatkan bahwa disabilitas bukanlah hambatan untuk mencapai kesuksesan, dan bahwa masyarakat yang inklusif dan adil adalah kunci untuk kesejahteraan bersama.

Lalu bagaimana dengan Kabupaten Bangkalan yang ternyata memiliki warga disabilitas sebanyak 1.500 lebih? bagaimana penanganan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Bangkalan dalam hal ini Dinas Sosial dalam membantu warganya yang disabilitas?

Wibagio Suharta, S.Sos, M.M. saat ditemui di ruang kerjanya menyampaikan Selamat Hari Disabilitas Internasional yang diperingati pada tanggal 3 Desember setiap tahunnya. Melalui tema "Memperkuat Kepemimpinan Penyandang Disabilitas Untuk Masa Depan Yang Inklusif dan Berkelanjutan" diharapkan teman-teman di bangkalan ini semakin bisa mengaktualisasikan dirinya semakin baik lagi.

Bagio panggilan akrabnya ini menyampaikan permohonan maaf karena selama ini belum bisa memfasilitasi teman-teman disabilitas di Bangkalan seperti pada PUNDIRA, PPDI, PERSAM, PERTUNI, dan BPOC dalam menyelenggarakan kegiatan yang benar-benar untuk pelaksanaan kegiatan memperingati hari disabilitas disebabkan dengan kondisi APBD kabupaten Bangkalan namun untuk kegiatan bantuan sosial Dinas Sosial melaksanakan dengan rutin meski terbatas.

"Kami mohon maaf karena keterbatasan anggaran yang ada belum bisa mengadakan kegiatan peringatan Hari Disabilitas Internasional seperti yang diharapkan namun untuk bansos tetap jalan, kita sudah menyalurkan bansos disabilitas hampir tiap tahun. seperti tahun 2024 ini kita telah memberikan bantuan kepada sebanyak 600 warga disabilitas, dan tahun 2025 menurun karena menyesuaiakan anggaran yang ada yakni 200 orang," Jelasnya.

Kendala lain yang menyebabkan terkendalanya komunikasi adalah sulitnya mempersatukan para ketua organisasi disabilitas yang ada karena sama-sama mengklaim ingin jadi ketua, yang sebenarnya DInas Sosial ini membuat pengurus dari berbagai organisasi ini menjadi satu untuk disabilita Kabupaten. Sehingga dengan adanya kepengurusan itu diharapkan bisa memfasilitasi keberadaan mereka baik kabupaten atau provinsi apabila anggaran terbatas, seperti bantuan sosial ataupun alat bantu.

"Selama ini Dinas Sosial sudah melakukannya namun hanya sebatas usulan saja," terang Kadinsos ini.

Hal lain yang menjadi kendala sulitnya mendapat bantuan yakni belum adanya badan hukum yang menaungi mereka padahal syarat tersebut mutlak harus dimiliki, tentu dengan begitu kepengurusan akan jelas siapa saja yang bertanggungjawab didalamnya, ada sekretariat dan siapa saja anggotanya.

"Apabila mereka sudah memiliki badan hukum, Dinas Sosial akan lebih mudah mengakomodir para perkompulan yang ada ini guna menyatukan visi misi masing-masing," tambahnya.

"Kami berharap teman difabel ini bukan hanya menunggu bantuan yang ada namun harus berjuang untuk mau mengembangkan kemampuan dirinya sehingga dengan adanya kemampuan yang dimiliki ini bisa dilirik bahkan direkrut oleh perusahaan atau ASN atau lembaga-lembaga yang membutuhkan terkait dengan kemampuannya," menekankan.

Perihal bagaimana meningkatkan kemampuan keahlian, Dinsos bangkalan bekerjasama dengan disperinaker Bangkalan siap untuk melatih teman-teman yang membutuhkan.


_Red_
TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update