Bangkalan, Treenews.id- Jelang pergantian tahun 2024, Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBP3A) Kabupaten Bangkalan memaparkan hasil kinerja Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) dalam 1 tahun.
Dalam paparannya, Kepala Dinas KBP3A Bangkalan, Sudiyo mengatakan, bahwa terdapat beberapa catatan yang perlu dilakukan revisi oleh yang bersangkutan. Hal tersebut agar laporan angka stunting di Bangkalan lebih cepat terealisasi.
" Yang menjadi evaluasi adalah terdapat tim TPPS dari beberapa OPD yang belum memenuhi target terkait laporan semester 1 di bulan januari hingga juni, karena periode bulan juli sampai desember laporannya masih belum dan baru di bulan januari 2025 " Ujar Sudiyo, Kamis (21/11/24).
Tahun 2025, Yoyok sapaan akrab Kepala Dinas KBP3A Bangkalan memiliki target agar angka prevalensi stunting di Kota Dzikir dan Sholawat turun 1 digit. Dengan begitu ia berharap agar tim TPPS dapat bekerja secara baik.
" Namun begitu kami tetap mengapresiasi tim TPPS karena di Kecamatan Tragah ada 7 desa yang berhasil zero stunting. Kalau kerjanya sudah bagus hanya laporannya saja yang masih kurang bagus" Tukasnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Bangkalan, Imam Gunadi mengapresiasi terhadap kinerja tim TPPS yang berhasil menurunkan angka prevalensi stunting hingga 16 persen. Namun tim percepatan stunting tidak boleh puas begitu saja, karena target ditahun 2025 angka stunting harus turun.
" Sehingga kolaborasi semua pihak antara camat, kepala desa, puskesmas dan bidan harus tetap beriringan, karena mereka akan menjadi ujung tombak dalam memberikan edukasi serta identifikasi dan penanganan stunting " Pungkasnya.
_(Ga/Sat/Luv)_