Bangkalan, Treenews.id - Pengendara di Kabupaten Bangkalan kembali dibuat resah oleh segerombolan anak-anak yang diduga berasal dari Surabaya menuju Bangkalan hendak menghadang kendaraan bak terbuka di sepanjang Kecamatan Burneh.
Sebelumnya, Jum'at (15/03/24) anak-anak jalanan tersebut membuat resah pengendara di akses Jalan Raya Suramadu, namun pihak gabungan yang terdiri dalam Kepolisian, Satpol PP dan Dinas Sosial mengamankan puluhan anjal tersebut dengan memberikan sanksi tertulis dan dikembalikan ke kota asal.
Rupanya sanksi yang diberikan oleh lembaga terkait tidak memberikan efek jera terhadap para anjal tersebut, berdasarkan pantauan tim Treenews.id mereka berbondong-bondong kembali ke Bangkalan hanya sekedar untuk mandi di sungai Tunjung. Namun yang membahayakan mereka kerap kali menghadang truk dan mobil bak terbuka sebagai tumpangan mereka.
Kanit Turjawali Satlantas Polres Bangkalan Wiwit Heru Santoso mengatakan, bahwa peristiwa keberadaan anjal yang lalu pihaknya telah melakukan pengamanan. Namun untuk memaksimalkan hal tersebut perlu adanya sinergitas dengan Satuan Polisi Pamong Praja dan Dinas Sosial Bangkalan.
"Kalau kita sebenarnya hanya memback up mereka untuk mengamankan para anjal tersebut. Sedangkan stakeholder utamanya ya Satpol PP dan Dinas Sosial," Ujarnya, Senin (13/05/24).
Dikatakan dia, bahwa pihaknya telah melakukan upaya penertiban dengan memberhentikan dan memeriksa kendaraan bak terbuka di Pos Sendeng, jika didapati anjal kendaraan tersebut diarahkan untuk kembali ke Kota Surabaya.
"Sebenarnya kalau tindakannya hanya di suruh putar balik untuk pulang saya rasa kurang efektif, karena bisa saja mereka kembali dengan jumlah yang lebih banyak. Tapi jika ada unsur kejutan dari Satpol PP dan Dinas Sosial mungkin bisa ada efek jera," Tukasnya.
Sementara itu, Rudiyanto, Kasatpol PP Kabupaten Bangkalan mengatakan, bahwa pihaknya berkeinginan mengambil tindakan berupa pengamanan anak jalanan dan mengkarantina beberapa hari di rumah sakit jiwa untuk memberikan efek jera dengan melakukan koordinasi dengan lembaga terkait.
"Kita akan tetap turun karena bagaimanapun tindakan mereka itu berbahaya dan berpotensi mencelakakan orang lain sehingga perlu dilakukan tindakan yang memberikan efek jera," Tukasnya.
Dari sisi Dinas Sosial saat dihubungi melalui WhatsApp, Wibagio Suharta, S.Sos, MM. Jelaskan Dinsos terkait rehabilitasinya, hanya sampai saat ini hasil penjaringan Satpol PP, kalau yang dari Bangkalan kita inapkan dulu di rumah singgah untuk efek jera, namun tengah malam karena pagar kurang tinggi biasanya loncat ke belakang.
Sikapi hal tersebut Dinas Sosial masih koordinasi dengan tenaga ahli mekanik dari Dinas Perinaker mungkin bisa diikutkan pelatihan, hanya terkadang juga menunggu jadwal. Untuk yang dari luar seperti Surabaya biasanya kita kirim ke Dinsos sesuai alamat yang bersangkutan.
"Harapannya memang Dinsos sendiri punya tenaga yang khusus utamanya melatih keterampilan, minimal khursus bengkel dan menjahit atau keahlian lain sehingga para anjal minimal sudah punya bekal keterampilan dan perlu ada penjagaan atau pengawasan juga dari Satpol PP Surabaya agar Anjal ini tidak lagi menyeberang ke Bangkalan, karena memang rata-rata mereka berasal dari Surabaya," Terangnya.
_(Ga/Sat/Luv)_