Bangkalan, Treenews.id - Peredaran uang palsu di pasar yang berada di Kabupaten Bangkalan kembali marak terjadi. Kali ini sejumlah pedagang di pasar Bancaran yang menjadi korban uang palsu berbagai pecahan.
Berdasarkan penelusuran media ini, setidaknya sekitar 4 pedagang menjadi korban perederan uang palsu dalam waktu sehari dengan nominal pecahan bervariatif, mulai dari Rp 100.000 hingga Rp 10.000.
Saat diwawancarai salah satu pedagang sayuran yang juga menjadi korban, Bahriyah mengungkapkan, bahwa pada saat itu memang ada orang yang mencurigakan dengan membeli dagangannya. Ia mengaku jika pembeli tersebut mengecoh dengan cara uang tersebut dilipat agar tidak diketahui korban.
"Ciri-ciri orangnya itu kecil mas masih muda, waktu itu dia beli timun 5 kilo, kedongdong 3 kilo terus beli pisang pakai uang 100 ribuan. Waktu itu saya tidak sadar kalau itu uang palsu karena sibuk layani pembeli yang lain dan baru tahu ketika pembeli pulang," Ujarnya.
Lanjut Bahriyah, ia hanya bisa pasrah atas kejadian peredaran uang palsu yang menimpa dirinya. Sebab, korban bukan hanya dirinya, melainkan beberapa pedagang yang mayoritas ibu-ibu dengan usia lanjut dan berharap ada tindakan serius dari pihak terkait.
"Kami memang tidak melapor ke koordinator pasar, karena menganggap itu adalah musibah dan sebagian dari kami sudah mengikhlaskan peristiwa uang palsu di pasar ini," Tukasnya.
Kepala Pasar Bancaran, Mubayyin menyatakan, jika pihaknya tidak mengetahui peredaran uang palsu di pasar yang bersebelahan dengan terminal bancaran tersebut. Sebab, tidak ada pedagang yang melaporkan peristiwa tersebut.
"Memang tidak ada laporan dari pedagang kalau ada peredaran uang palsu, makanya saya bingung kenapa pedagang kok tidak melapor. Tetapi saya tetap himbau pedagang agar lebih berhati-hati dan langsung laporkan jika ada yang mencurigakan," Tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengelola Pasar, Dinas Perdagangan Kabupaten Bangkalan menghimbau agar kepala pasar mengantisipasi dengan memasang banner bertuliskan "hati-hati terhadap peredaran uang palsu" di sejumlah sudut pasar.
"Kejadian ini bermula di pasar Socah, lalu pasar Jaddih yang sempat rame dan kali ini kami mendengar kabar kalau ada uang palsu di pasar Bancaran. Ini harus di antisipasi serius agar tidak merembet ke pasat pasar yang lain " Pungkasnya.
_(Ga/Sat/Luv)_