Bangkalan, Treenews.id – Komando Distrik Militer (Kodim) 0829/Bangkalan bersama Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Bangkalan melaksanakan penanaman jagung dalam rangka penanaman perdana budidaya jagung serentak yang dipusatkan di Kota Gresik dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan nasional di wilayah Kodim 0829/Bangkalan, Minggu (3/3/2024).
Kegiatan ini merupakan perintah dari komando Atas dalam rangka mengantisipasi krisis ekonomi dan mewujudkan Binter Dalam Pemulihan Ekonomi Melalui Pembinaan Ketahanan Pangan di Wilayah.
Penanaman jagung dipimpin langsung oleh Komandan Kodim 0829/Bangkalan Letkol Inf Nanang Fathur Rozi, S.Pd. yang didampingi Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Bangkalan Puguh Santoso dan Camat Kamal Edi Sattovit Wahyudi, S.H., M.M. bertempat di lahan TNI-AD Desa Banyuajuh Kec. Kamal Kab. Bangkalan seluas 3 Hektar.
Komandan Kodim 0829/Bangkalan, Letkol Inf Nanang Fathur Rozi, S.Pd. Mengatakan, “kegiatan ini dilaksanakan serentak di seluruh jajaran Kodam V/Brw termasuk jajaran Korem 084/BJ, dimana kondisi hanpangan saat ini harus ditindaklanjuti, mewujudkan ketahan pangan nasional, karena kondisi produktifitas hanpangan saat ini sangat memprihatinkan," Terangnya.
Produktifitas pangan dunia semakin menurun, harapan kita khususnya di Bangkalan bekerja sama dengan Dinas Pertanian Bangkalan dan unsur-unsur terkait dan juga kelompok tani yang ada di Bangkalan. Berkolaborasi Mewujudkan apa yg menjadi keinginan sehingga kita bisa berdaulat untuk ketahanan pangan.
Lebih lanjut, Dandim menjelaskan, ketahanan pangan merupakan bidang teritorial dalam upaya membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dimana TNI AD akan selalu hadir di tengah-tengah masyarakat dalam mengatasi kesulitan-kesulitan masyarakat dan akan menjadi solusi yang berdampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat.
Menanggapi jenis bibit yang digunakan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Bangkalan Puguh Santoso jelaskan bahwa sengaja menggunakan bibit unggul jenis jagung varitas Bisi 321 yang memiliki produktifitas perhektar lahan yang dimiliki rata-rata 7 ton/hektar namun apabila dipelihara secara intensif bisa mencapai 12,5 ton/hektar.
"Sengaja kami menggunakan bibit unggul jenis jagung varitas Bisi 321 yang memiliki produktifitas perhektar lahan yang dimiliki rata-rata 7 ton/hektar namun apabila dipelihara secara intensif bisa mencapai 12,5 ton/hektar," jelasnya.
Menurutnya agar maksimal hasilnya ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain adalah :
(a). Drainase lahan, pastikan tanaman tidak tergenang pada saat terjadi limpasan air hujan yang tinggi dengan cara membuat guludan yang lebih tinggi dari biasanya. Saluran pembuangan juga harus diperhatikan, harus dibuat cukup lebar untuk membuang limpasan air hujan;
(b). Pemilihan Varietas sangat penting untuk menggunakan varietas yang tahan bulai dan tahan penyakit daun. Sebagai catatan : benih yang mahal belum tentu tahan bulai;
(c). Penggunaan pupuk berimbang sesuai anjuran pemupukan adalah 500 kg organik, 100 Kg UREA dan 300 kg NPK, atau sesuai rekomendasi setempat;
(d). Pengendalian OPT terutama saat musim hujan seperti ini, penggunaan pestisida kimia cenderung tidak efektif karena jika terkena air hujan, bahan aktif pestisida cenderung lebih cepat hilang tercuci bahkan meski dicampur dengan perekat. Selain itu, tingginya kelembaban dan kadar air tanaman akan dengan cepat menurunkan konsentrasi estisida. Penggunaan agensia hayati jauh lebih efektif karena berisi spora hidup yang jika kita semprotkan pada kondisi yang lembab justru akan lebih cepat berkembang biak untuk mengendalikan OPT sasaran;
(e). Pengetahuan OPT utama jagung di musim hujan, diantaranya : (1). Bulai (Peronosclerospora maydis). (2). Bercak daun (Helmintosporium maydis), (3).Ulat penggerek bunga (bundel) yang dapat menyebabkan bunga jantan menjadi rusak sehingga tanaman tidak memiliki bunga jantan.
_Sat/Luv_