Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pemkab Bangkalan Gelar Rembuk Stunting, H. Sudiyo: 13 Desa Ditetapkan Lokus Stunting

| Maret 21, 2024 WIB |


Bangkalan, Treenews.id- Kabupaten Bangkalan melalui Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak gencar lakukan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting dengan melaksanakan rembuk stunting, Rabu (20/03/24).

Program tersebut memiliki fungsi analisis situasi stunting dan rancangan rencana kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi di tingkat pusat hingga kabupaten.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati yang turut hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan, dengan adanya rembuk stunting yang melibatkan lembaga terkait diharapkan bisa menjadi wadah untuk mendiskusikan tentang evaluasi angka dan penanganan stunting di setiap Kabupaten.

" Hasil rembuk stunting ini tadi ada evaluasi kinerja TPPS dan tim pendamping keluarga seperti kurangnya tingkat kehadiran di posyandu kemudian calon pengantin di bangkalan ini masih banyak tidak memeriksakan kesehatan dan itu menjadi persoalan " Ujarnya.

Menurut Maria, salah satu untuk meminimalisir angka stunting setidaknya calon pengantin sebelum melaksanakan Prewed alangkah baiknya untuk memeriksakan kesehatannya atau Prekonsepsi terlebih dahulu.

" Target prevalensi stunting tahun ini berdasarkan perpres 72 dan penetepan pemerintah harusnya mencapai 14 persen dan untuk memenuhi target ini dalam kurun waktu 7 bulan ini harus tepat sasaran dalam pemberian intervensi terhadap keluarga beresiko stunting atau yang sudah stunting " Tukasnya.

Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 angka prevalensi stunting di Jawa Timur masih berada di angka 19,2 persen. Namun begitu, ia tetap optimis di tahun 2024 akan mencapai target nasional yaitu 14 persen.

" Untuk prevalensi stunting di bangkalan ini di angka 26,2 itu sudah turun 12,7 poin dan ini hal yang luar biasa. Maka dari itu harus dijaga dengan peran serta semua lembaga untuk menurunkan angka stunting dan mengerti data " Tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bangkalan, H. Sudiyo mengatakan, setelah pada tahun 2023 Kabupaten Bangkalan menetapkan 20 desa sebagai lokus stunting, namun pada tahun 2024 menurun menjadi 13 desa berstatus lokus stunting. Terbanyak berada di Kecamatan Tanjung Bumi dengan 5 Desa lokus stunting.

" Penurunan ini adanya perbaikan kinerja dan kita menggunakan 4 indikator berbasis aplikasi sehingga tidak bisa dicuri. Jadi laporan semua OPD lintas sektor terkait yang mengisi aplikasi, salah satunya adalah capaian imunisasi dasar lengkap " Pungkasnya.

_(Ga/Sat/Luv)_
TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update