Bangkalan, Treenews.id - Sudah 6 hari sejak terjadinya tanggal 29/12/2023 musibah ledakan di Kamal, hingga kini ternyata belum ada perhatian sama sekali dari pemerintah utamanya pemerintah daerah Kabupaten Bangkalan. Tak kurang dari 39 keluarga ternyata yang menjadi korban ledakan dengan bervariasi kerusakan fisik bangunan bahkan korban jiwa dan luka-luka.
Beruntung ada desa yang telah berkenan menampung keluh kesah mereka melalui pertemuan dengan dua Kepala Desa yakni Desa Kamal dan Desa Banyuajuh yang didampingi Kanit Intel Polsek Kamal dan Perwakilan Pemilik usaha barang rongsokan yang diadakan di kantor desa Kamal Kamis (04/01/2024). Usai sampaikan keluhan mereka didata oleh pihak desa dengan menyerahkan fotocopy KTP dan KSK serta foto kerusakan. Selanjutnya data tersebut akan diserahkan ke pihak Kecamatan Kamal.
"Pemerintah Desa Kamal telah bekerjasama dengan bapak Camat untuk mengajukan bantuan ke BPBD walaupun bantuan mungkin tidak sebanding penderitaan yang diterima, setidaknya ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten kepada para korban yang terdampak kemarin," Jelas H Samudri Kepala Desa Kamal.
Ditambahkan H Lutfi selaku Kepala Desa Banyuajuh bahwa seluruh masyarakat yang kena musibah baik yang di Desa Banyuajuh dan Desa Kamal telah sepakat bahwa kerugian yang diterimanya akan diganti oleh keluarga tersangka dengan menyesuaikan kemampuannya.
"Mereka sudah sepakat bahwa tidak boleh lagi ada usaha bengkel Rup-Urup (penampungan Barang Bekas) di sekitar itu, dan mereka meminta ada peninjauan langsung ke lokasi untuk menghitung berapa kerugian yang dideritanya," Jelasnya.
Perlu diketahui bahwa dari kejadian ledakan tersebut hingga kini banyak yang belum dibenahi dengan jumlah korban tidak sedikit, seperti yang diderita warga Desa Kamal ada 22 keluarga dan Desa Banyuajuh sebagai pusat ledakan ada 17 keluarga sehingga total korban yang terdata ada 39 keluarga.
_Sat/Luv_
